Hari itu cuaca panas dan terik, akupun selesai juga belajar di sekolah. Aku segera pulang ke rumah menanti makan siang kesukaanku yang dijanjikan nenek.
Saat sampai di rumah aku langsung menyerbu meja makan yang berada di paling belakang ruang makanku. Langkah demi langkah aku berjalan sambil membayangkan masakan itu. Alangkah terkejut bukan kepalang diriku setelah melihat tak kutemukan masakan itu. Aku sangat merasa aneh, tak biasanya nenek melupakan janjinya kepadaku.
Saat itu juga, aku langsung mencari dimana nenek. Pertama-tama aku mencarinya di halaman belakang, karena biasanya saat jam segini, nenek sedang berkebun. Tak kutemukan nenek disana. Aku menuju kamar nenek, namun tak juga kutemukan.
Aku menuju kamar Ibu untuk menanyakan keberadaan nenek. Anehnya, tak juga kutemukan Ibu. Aku sangat gelisah saat itu. Aku melihat pakaian Ibu di lemari sangat berantakan tak seperti biasanya. Kurasa Nenek dan Ibu sedang pergi ke suatu tampat. Aku segera menelepon ayah, siapa tahu saja ayah tahu kemana mereka pergi. Aku menunggu dan menunggu nada sambung itu, dan berharap ada suara ayah sebagai jawaban. Aku tahu ayah sangat sibuk dengan berbagai pekerjaannya di kantor, namun kuberharap ayah bisa mengangkat teleponku. Tak kunjung diangkat oleh ayah. Aku menelepon sekali lagi, namun,,,tak ada jawaban. Aku bingung. Tak biasanya ayah seperti ini mengabaikan telepon dariku. Aku menelepon ke HPnya satu lagi. Aku mulai putus asa karena tidak ada jawaban juga dari Ayah.
Akhirnya aku mempunyai ide untuk menelepon ke nomor kantor ayah. Aku menelepon sangat gugup, menuggu ada yang mengangkat teleponku. Akhirnya, Aku senang bukan main mendengar suara sekretaris ayah, Tante Nita. Dengan menarik nafas yang dalam, akupun berbicara dengan tante Nita.
�Hallo,,siang tante,,,�
�Siang.Ini dek Vinny kan??�
�Iya Tante��
�Ada apa Vinny menelepon kesini??�
�mmmm,,,begini tante,,saya mencari ayah saya,sebab saya sudah menghubungi kedua nomor HPnya, tetapi tidak kunjung diangkat.�
�Bukannya Pak Johanes sedang mengambil cuti untuk berlibur?? Tante kira bersama keluarga�.�
�Hahh ?? cuti ??? aku tidak mengetahuinya ?�
�Kalau soal itu tante tidak tahu��
�ooohh�kalau begitu terima kasih ya tante��
�Iya,,sama-sama��
Aku sangat bingung dan takut saat itu, aku bingung dan sedih bagaimana bisa nenek, Ayah, dan Ibu dapat pergi tanpa aku. Aku berusaha mencari ke rumah Bibiku yang hanya berbeda dua gang dari rumahku. Aku berniat untuk menanyakan keberadaan keluargaku kepadanya. Tetapi pintu rumah bibi terkunci rapat, seolah-olah aku adalah seorang diri di Desa ini. Aku pergi ke taman Desa untuk menjernihkan pikiran agar dapat berpikir dengan tenang.
Saat aku sedang duduk melamun di bangku taman,samar-samar ku mendengar seperti ada suara seorang wanita memanggilku. Namun ,kurasa suara itu bukanlah suara Ibu. Tetapi mengapa aku merasa akrab dengan suara itu??.Pelan-pelan ku mencari suara itu. Kemudian pelan,,pelan, dan pelan,suasana taman berubah menjadi suasana kelasku. Tiba-tiba munculah wanita itu.
�Astaga !!! Ibu Weni ???�
�Vinny !!! �
�a,a,a,�iiiiya Bu???�
�Sedang apa kamu? Tidur lelap???�
�e,e,e,,,maaf Bu��
Astaga,,malunya aku� Ditertawakan teman sekelas�. Tiba-tiba tak lama kemudian, tett,,tett�.. Bel berbunyi dua kali tanda istirahat. Semua murid dipersilakan istirahat,, kecuali aku. Aku sedang terbayang apa yang akan Ibu Weni lakukan padaku.
�Vinny,ikut Ibu ke kantor!!� geretak Bu Weni.
Akupun berjalan selangkah demi selangkah mengikuti langkah Ibu Weni. Jantungku berdebar-debar, tubuhku berkeringat dan kakiku bergemetar. Semua sangat terasa sangat teman-temanku belum pergi, melainkan melihatku dengan penuh tatapan. Saat itu aku takut, malu, dan bercampur penasaran,, mau dibawa kemana, dan diapakan diriku. Setelah cukup lama menahan malu di depan teman-teman, aku sampai di depan ruang guru. Aku berpikir, betapa lebih malunya aku di depan banyak guru???. Namun, sudah kurasakan ada sesuatu yang aneh diruang guru. Tak seperti biasanya, ruang guru sepi dan sangat gelap. Tak ada suara guru berbicara yang terdengar dari dalam, yang terdengar hanyalah suara teman-temanku dari kejauhan menyoraki ku. Tiba-tiba Bu Weni berkata:
�Sudah, cukup sampai disini saja, Ibu akan masuk kedalam, sekarang mintalah kunci gudang pada Bang Udin�
Aku terdiam bingung sejenak. Perasaanku berkata bahwa aku akan disuruh membersihkan gudang yang kotor itu.
�mmm,,Baiklah Bu��
�Setelah kamu mendapatkan kunci gudang, kamu tidak usah kembali kesini,, langsunglah ke gudang, dan bersihkan gudang itu!�
�Baik Bu..�
Aku mencari Bang Udin. Setelah cukup lama, kutemukannya juga. Tapi kulihat dari kejauhan wajah Bang Udin terrawa melihatku. Apakah Bang Udin juga meledekku seperti halnya teman-temanku??? Tapi kurasa tidak.
�Permisi Bang,,saya disuruh Bu Weni untuk meminta kunci gudang.�
�Oh begitu,,baiklah.ini !! �
�Terima Kasih Bang,kalau begitu permisi dulu ya bang��
�Iya silakan��
Segera aku berjalkan lagi menuju gudang sambil ditertawakan teman-teman se-angkatan. Saat itu aku hamper saja menangis. Aku bergegas membuka pinti gudang dan langsung membereskan gudang membersihkan gudang. Aku tahu sekarang aku telah melewatkan kelas Bu Tuti. Setelah kurang lebih satu jam, aku bergegas keluar gudang dan menuju ke ruang guru karena aku sudah selesai membersihkan gudang. Rasanya badanku,tulangku,dan semuanya pegal-pegal. Aku berpikir, �Sialnya aku hari ini???�
Aku berjalan ke ruang Guru. Setelah sampai di depan pintu, aku membuka pintu perlahan dan berkata �permisi��. Setelah aku masuk,,semua gelap. Tak kulihat seorang pun didalam. Sekitar satu menit aku didalam, aku kaget mendengar teriakan �APRIL MOP!!!�. Aku menagis sambil tertawa terharu. Semua ada disana, Ibu Weni, Ayah, Ibu, Ibu Tuti, teman-teman sekelasku, dan tak lupa tentunya Nenek yang datang membawa makanan kesukaanku yang kunanti di dalam mimpi tadi.
Ya,,, begitulah kira-kira pengalaman April MopKu yang paling menarik, paling aneh, dan tentunya paling mengesankan dan tak akan terlupakan.